الخميس، 29 نوفمبر 2012

Merakit PC sesuai SOP

Berikut ini akan dibahas mengenai bagaimana cara merakit komputer, terutama bagi mereka yang baru belajar .. dari beberapa referensi yang saya pelajari, maka berikut ini akan dijelaskan langkah demi langkah cara merakit komputer, mudah-mudahan bermanfaat.

Komponen perakit komputer tersedia di pasaran dengan beragam pilihan kualitas dan harga. Dengan merakit sendiri komputer, kita dapat menentukan jenis komponen, kemampuan serta fasilitas dari komputer sesuai kebutuhan.Tahapan dalam perakitan komputer terdiri dari :

A. Persiapan
B. Perakitan
C. Pengujian
D. Penanganan Masalah


A. PERSIAPAN



Persiapan yang baik akan memudahkan dalam perakitan komputer serta menghindari permasalahan yang mungkin timbul.Hal yang terkait dalam persiapan meliputi:

1. Penentuan Konfigurasi Komputer
2. Persiapan Kompunen dan perlengkapan
3. Pengamanan




Penentuan Konfigurasi Komputer 

Konfigurasi komputer berkait dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen dapat bekerja sebagai sebuah sistem komputer sesuai keinginan kita.Penentuan komponen dimulai dari jenis prosessor, motherboard, lalu komponen lainnya. Faktor kesesuaian atau kompatibilitas dari komponen terhadap motherboard harus diperhatikan, karena setiap jenis motherboard mendukung jenis prosessor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

Persiapan Komponen dan Perlengkapan 

Komponen komputer beserta perlengkapan untuk perakitan dipersiapkan untuk perakitan dipersiapkan lebih dulu untuk memudahkan perakitan. Perlengkapan yang disiapkan terdiri dari:

* Komponen komputer
* Kelengkapan komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya
* Buku manual dan referensi dari komponen
* Alat bantu berupa obeng pipih dan philips

Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi.
Buku manual diperlukan sebagai rujukan untuk mengatahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen konfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.Diskette atau CD Software diperlukan untuk menginstall Sistem Operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

Pengamanan 
Tindakan pengamanan diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan.Pencegahan kerusakan karena listrik statis dengan cara:

* Menggunakan gelang anti statis atau menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
* Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.


B.PERAKITAN

Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari:
1. Penyiapan motherboard
2. Memasang Prosessor
3. Memasang heatsink
4. Memasang Modul Memori
5. memasang Motherboard pada Casing
6. Memasang Power Supply
7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing
8. Memasang Drive
9. Memasang card Adapter
10. Penyelesaian Akhir


1. Penyiapan motherboard 

Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur seting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak prosessor.





2. Pemasangan Prosessor 


Prosessor lebih mudah dipasang sebelum motherboard menempati casing. Cara memasang prosessor jenis socket dan slot berbeda.Jenis socket

1. Tentukan posisi pin 1 pada prosessor dan socket prosessor di mntherboard, umumnya terletak di pojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan.
2. Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka.
3. Masukkan prosessor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki prosessor dengan lubang socket. rapatkan hingga tidak terdapat celah antara prosessor dengan socket.
4. Turunkan kembali tuas pengunci.


Untuk prosesor dengan jenis Slot, langkah lankah pemasangannya sebagai berikut:


1. Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboar.
2. Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak. Selipkan card prosessor di antara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.


3. Memasang Heatsink 

Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh prosessor lewat konduksi panas dari prosessor ke heatsink.Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas prosessor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas.Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.


4. Memasang Modul Memori 


Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut.


Jenis SIMM

1. Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot.
2. Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot
3. Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis mengunci modul.




Jenis DIMM dan RIMM

Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan

1. Rebahkan kait pengunci pada ujung slot
2. sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu masukkan modul ke slot.
3. Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat terpasang.


5. Memasang Motherboard pada Casing 

Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara pemasangannya sebagai berikut:

1. Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang. 


2. Pasang dudukan logam atau plastij pada tray casing sesuai dengan posisi setiap lubang dudukan yang sesuai pada motherboard.
3. Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam.
4. Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada.
5. Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci dengan sekerup.

6. Memasang Power Supply 

Beberapa jenis casing sudah dilengkapi power supply. Bila power supply belum disertakan maka cara pemasangannya sebagai berikut:

1. Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat buah sekerup pengunci. 
2. HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. 

Konektor power jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

7. Memasang Kabel Motherboard dan Casing 

Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing.


1. Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di motherboard
2. Pasang kabel IDE untuk pada konektor IDE primary dan secondary pada motherboard.
3. Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang. 
4. Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalumasukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali. 

5. Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.
6. Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

8. Memasang Drive (Hard Disk) 

Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut:

1. Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing)
2. Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper (sebagai master atau slave) pada drive.
3. Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan drive.
4. Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor primary dipakai lebih dulu) 



5. Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive.
6. Bila kabel IDE terhubung ke du drive pastikan perbedaan seting jumper keduanya yakni drive pertama diset sebagai master dan lainnya sebagai slave.
7. Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan dua drive tambahan.
8. Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard


Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.


9. Memasang Card Adapter (VGA) 




Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Cara memasang adapter: 


1. Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard
2. Pasang sekerup penahan card ke casing
3. Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.


10. Penyelessaian Akhir 



1. Pasang penutup casing dengan menggeser
2. sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding.
3. Pasang konektor monitor ke port video card.
4. Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada.
5. Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau poert serial (tergantung jenis mouse).
6. Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

C. PENGUJIAN

Tak semua prosedur pemeriksaan masalah pada PC berlaku sama untuk semua komponen. Masing-masing komponen harus diladeni dengan jurus yang spesifik. Strateginya adalah, tetaplah mencari cara terbaik untuk menekan biaya dan hindari jurus buang-buang waktu sebagaimana suatu kesebelasan sepakbola sudah menang tipis di tengah pertandingan. Ditambah dengan taktik trial and error yang tepat, ilmu reparasi PC pasti bakal Anda kuasai. Tapi, sebelumnya pahami dulu dilosofi dan seni mendeteksinya.

Selalu Berubah Setiap Waktu


Teknologi terus berkembang, masalah nan kompleks pun senantiasa kian membayang. Suatu komponen selalu mengalami perubahan, baik ketika dipakai maupun dibiarkan diam sekalipun. Tiada yang tak berubah oleh waktu.
Setiap komponen PC memiliki daya tahan tertentu yang dipengaruhi oleh factor-faktor antara lain penggunaan, suhu lingkungan, ataupun cara penyimpanan. Itulah sebabnya, pada umumnya sebagian komponen PC yang dibuat oleh beragam produsen memiliki patokan atau standar yang disebut MTBF (Mean Time Between Failure).


MTBF adalah ukuran daya tahan suatu komponen sampai dengan rusaknya barang tersebut. Artinya, misalnya suatu komponen memiliki MTBF 10.000 jam, maka setelah masa 10.000 jam masa pakai dilewati, barang tersebut diperkirakan akan mengalami kerusakan. Lantaran penghitungan waktunya bersifat Mean Time, maka waktu tersebut adalah waktu rata-rata. Artinya lagi, tidak setiap komponen akan selalu rusak setelah melewati batas waktu pakai yang telah ditentukan oleh si pembuat. Lebih jauh lagi, meskipun telah melewati batas MTBF, sesungguhnya barang tersebut masih tetap bisa dipakai, namun bilamana terjadi kerusakan, kerusakan yang terjadi lebih disebabkan karena barang tersebut sudah waktunya rusak dan bukan rusak lantaran salah pengoperasian. Pada umumnya, setiap komponen PC berbeda-beda angka MTBF-nya.
Yang juga tak kalah penting, perubahan teknologi setiap komponen juga berlangsung sangat cepat. Hal ini menjadi problem ketika kita harus mengganti suatu komponen yang rusak, sementara komponen itu sudah tidak tersedia di pasaran lantaran tergusur oleh teknologi yang lebih baru.
 




Motherboard, prosesor, memori/RAM, harddisk adalah beberapa komponen yang sangat cepat pergantian atau perkembangannya. Meski kadang kala perubahan hanya terletak pada kapasitasnya, buat para pengguna awam, menentukan mana yang cocok yang masih ada di pasaran boleh jadi terlihat lebih rumit. Soal kompatibilitas biasanya selalu menyisakan pertanyaan di kalangan ini.
Sementara itu, CD-ROM, meskipun secara teknologi tidak berubah, perubahan kecepatan putarnya sering kali juga setiap komponen PC. Untungnya, semakin hari, tingkat kompatibilitas setiap komponen dengan system sebelumnya juga kian besar. Kalau dulu plug and play (tancapkan dan jalankan) sering diplesetkan menjadi plug and play (tancapkan dan berdoalah), kini factor itu makin berkurang. Apalagi bila kita memasang system operasi yang terbaru dari Microsoft, Windows XP.

Benchmark: Simulasi Pengujian Kinerja Sistem 


Sampai saat ini, benchmarking dianggap merupakan alat ukur yang paling valid dan obyektif di dunia computer untuk menguji kinerja sebuah PC. Akan tetapi, harus ditegaskan di sini bahwa benchmarking sendiri bukanlah tolok ukur yang paling pas untuk menguji tingkat kestabilan sebuah PC sangat ditentukan oleh banyak factor, antara lain pemilihan komponen, kualitas komponen yang digunakan, kombinasi antar-komponen, software yang dipasang/diinstal, serta cara pemakaian sehari-hari dan perawatannya.


Oleh karena itu, kestabilan sering kali dikaitkan dengan waktu pemakaian yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Dan sampai saat ini, belum ada sebuah aplikasi untuk mengukur kestabilan bila ditinjau dari perspektif ini. Salah satu cara yang ditempuh para penguji system atau komponen PC guna mengatasi kelangkaan aplikasi ini adalah menjalankan software benchmarking yang sudah lazim tersedia dalam kurun waktu berhari-hari atau berminggu-minggu (umumnya seminggu non-stop). Istilah teknisnya disebut looping. Jadi, system dipaksa secara simulatif untuk bekerja berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama.
Benchmarking sendiri pada prinsipnya adalah pengukuran dengan tujuan tertentu. Beberapa tujuan itu antara lain :


1. Perbandingan kinerja system


Benchmarking semacam ini merupakan pengujian untuk mengukur tingkat kemampuan beragam merek harddisk ini bisa diketahui performanya masing-masing. Syaratnya, spesifikasi teknis dan kondisi pengujianny sama.
Suatu system dibandingkan dengan system lain yang memiliki spesifikasi teknis yang sama atau mirip. Benchmarking semacam ini biasanya merupakan bertujuan untuk menjadi ajang kompetisi antara suatu komponen atau system berdasarkan suatu tolok ukur tertentu (kecepatan, kemampuan mengeksekusi perintah, kecepatan memunculkan gambar, dan sebagainya). Yang perlu diperhatikan dalam pengujin system PC utuh semacam ini, aplikasi yang digunakan untuk mem-benchmarking PC desktop dengan notebook berbeda dan tidak bisa dipertukarkan satu sam lain untuk keperluan pengujian.

2. Mengukur peningkatan system yang di-upgrade


Benchmarking semacam ini dilakukan untuk mengukur seberapa jauh tingkat perubahan atau perbaikan kinerja dari suatu system, sebelum dan setelah dilakukan upgrading tertentu pada salah satu atau beberapa komponen. Misalnya, Anda menggunakan system PC lama berprosesor Intel Pentium-III 500MHz lalu And ingin mengukur seberapa besar peningkatan kinerjanya setelah prosesor diganti dengan yang Intel Pentium-III 1GHz. Atau, anda ingin mengukur peningkatan kinerja setelah ditambahkan RAM tertentu, atau Anda ingin mengukur peningkatan kinerja setelah melakukan overclocking terhadap prosesor, RAM, atau VGA card yang sama.

3. Mendiagnosis suatu system


Benchmarking kadangkala juga bisa berperan sebagai pendiagnosis system. System yang performanya terlihat buruk dapat di-benchmark, diperiksa, dan kemudian dikonfigurasi ulang.
Benchmarking semacam ini akan membantu kita untuk memilah-milah persoalan yang muncul dan memperbaiki masalahnya secara tepat.

4. Perbandingan performa komponen
 


Beberapa komponen optical drive (CD-ROM, DVD-ROM, CD-RW, DVD+RW, DVD-RW, dan sebangsanya) bisa diuji secara terpisah pada kondisi system yang sama. Biasanya, yang diukur adalah kecepatan transfer data dan seek time di optical drive tersebut. Untuk peranti tulis (writer), selain dua aspek tersebut yang diuji biasanya adalah kecepatan tulis ulang (rewrite). Untuk VGA card, beberapa kemampuan yang diukur antara lain kemampuannya menghasilkan tekstur (dalam frame rate), menjalankan aplikasi 3 dimensi (3D), atau stabilitas (biasanya system dijalankan secara looping sekurang-kurangnya 16 jam). 

Komponen lainnya yang bisa diuji antara lain sound card, speaker harddisk, dan monitor.

Namun, teknik melakukan benchmarking sendiri bisa menimbulkan masalah buat yang awam PC. Bagaimana cara melakukannya? Alat apa saja yang diperlukan untuk melakukan benchmarking?
Benchmarking pada pokoknya adalah pengukuran obyektif. Untuk mencapai obyektivitas itu, suatu alat atau mekanisme dibuat, supaya hasil yang hendak diuji bisa diukur secara valid. Data hasil benchmarking biasanya berupa angka dengan satuan-satuan tertentu, tergantung apa focus benchmarking itu sendiri. Ada yang dihitung berdasarkan waktu (detik), ada yang berdasarkan tampilan gambar per detik (frame per second), ada yang berdasarkan instruksi per detik (instruction per second), dan sebagainya. 


SYSmark 2001 misalnya, merupakan software benchmarking yang sangat popular untuk menguji system desktop atau notebook secara keseluruhan. SYSmark 2001 mampu menjalankan 14 aplikasi yang berbeda-beda, yang dibagi dalam dua beban kerja yang berbeda yakni Internet content creation dan office productivity. SYSmark 2001 ini memiliki kemampuan untuk mensimulasikan suatu aplikasi multitasking (menjalankan perintah secara dalam waktu bersamaan) aplikasi-aplikasi yang umum terpasang pada PC. Semakin besar angka SYSmark yang bisa diraih, semakin hebatlah performa PC tersebut. 


Sementara Premiere 6.0 merupakan aplikasi untuk mengukur performa prosesor, memori, dan harddisk ketika system PC dijalankan untuk menjalankan dan mengolah data-data video digital. Proses pengujian akan melewati beberapa tolok ukur seperti transisi 3D, koreksi warna, pengeditan suara, di mana aplikasi simulasi video tersebut dikemas dalam sebuah file video digital berukuran 306MB. Pengukuran simulasi video ini menggunakan satuan detik, di mana semakin singkat waktu yang digunakan, semakin bertenagalah system PC tersebut.


Untuk menguji kinerja grafis dan performa dalam menjalankan gaming, biasanya digunakan Quake III Demo atau 3D Mark 2001, yang pengukurannya dicatat dalam frame per second. Semakin besar angka yang dihasilkan, semakin baguslah performanya. Dalam pengujian stabilitas suatu hardware, aplikasi 3D Mark 2001 inilah yang umumnya dijalankan dalam mode looping selama 16 jam penuh tanpa henti.
Pengukuran-pengukuran tersebut, sekali lagi, biasanya menggunakan suatu aplikasi yang bersifat simulasi, supaya kita memiliki gambaran, seberapa besar kemampuan suatu system ketika dijalankan pada kondisi nyata. Oleh karenanya, kebanyakan benchmarking dilakukan dengan bantuan software yang memang dikhususkan untuk menguji suatu kondisi tertentu. 




Untuk mencapai kondisi simulasi yang diinginkan, biasanya ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
 
  1. Catat semua konfigurasi system yang akan diuji secara lengkap. Pencatatan menyeluruh ini meliputi jenis dan tipe prosesor, RAM, motherboard, system operasi yang digunakan, kapasitas harddisk, add-on card, dan sebagainya.
  2. Jalankan versi software benchmark yang sama pada system. Bagaimanapun juga, benchmarking merupakan pendekatan dari sisi software. Oleh karenanya, versi benchmark yang berbeda akan memberikan dua hasil yang berbeda pula. Bahkan, sebuah alat benchmarking pada satu versi yang sama pun hampir selalu memberikan hasil yang berbeda-beda setiap kali benchmarking dijalankan. Oleh karenanya, benchmarking pada dua system yang akan diuji harus menggunakan software yang sama dan versi yang sama pula.
  3. Lakukan benchmarking lebih dari satu kali dan ambil nilai rata-ratanya. Lantaran setiap benchmarking memberikan hasil yang berbeda, sudah barang tentu kita perlu melakukan pengukuran lebih dari satu kali. Biasanya sebanyaka tiga kali, lalu diambil reratanya.
  4. Hindari perbedaan platform hardware yang berbeda-beda. Untuk mencapai kondisi obyektif, pengujian seharusnya menggunakan platform hardware yang sama. Misalnya anda ingin menguji harddisk A dan B. Jangan menggunakan hardware pendukung yang berbeda (misalnya motherboard, prosesor, RAM) karena bisa dipastikan hasilnya akan berbeda. Sekalipun mekanisme kerja system PC pada umumnya sama, perbedaan yang kecil sekalipun (BIOS versi yang berbeda misalnya) bisa menghasilkan data hasil benchmark yang berbeda. Misalnya dua merek motherboard yang menggunakan chipset sama, keduanya tetap memiliki beberapa perbedaan seperti versi BIOS, arsitektur motherboard, kualitas komponen, dan sebagainya.
  5. Jalankan benchmark pada beban tugas yang sama. Hasil yang dimunculkan oleh aplikasi benchmark tidak menjamin bahwa bila system tersebut dijalankan pada kenyataan yang sesungguhnya akan memberikan hasil yang sama. Sekali lagi, benchmarking adalah perkara simulasi. Oleh karenanya, bila kita ingin mengukur kemampuan suatu system PC, kita harus mencari software yang mampu mensimulasikan program atau aplikasi yang sesungguhnya.
  6. Gunakan versi BIOS yang sama versinya dan gunakan driver yang paling baru. Keterbaruan BIOS dan driver akan memberikan hasil yang lebih optimal pada sebagian besar pengujian.
Membaca Hasil Benchmarking 


Meskipun sudah di-setting pada kondisi yang seobyektif mungkin, semirip mungkin, hasil yang keluar dalam sebuah pengujian pada umumnya berbeda dari satu pengujian ke pengujian berikutnya. Akan tetapi, perbedaan ini biasanya tidak terlampau besar. Oleh karena itu, hasil akhir sebuah pengukuran kuantitatif semacam ini biasanya merupakan rerata dari beberapa kali pengujian (umumnya 3 kali).



Secara obyektif, ada banyak criteria yang digunakan untuk menilai kualitas komponen PC. Bilamana yang diukur adalah satuan waktu, pada umumnya makin cepat makin baik. Bila yang diukur adalah produktivitas, angka yang semakin besar menunjukkan hasil yang lebih bagus. 

Namun, benchmarking sendiri menyimpan beberapa pertanyaan dilematis. Pertama, apakah benchmarking merupakan satu-satunya tolok ukur untuk dijadikan patokan dalam memilih komponen, sementara aplikasi pengujiannya sendiri bersifat simulatif? Simulasi, seberapapun sempurnanya tetap menyimpan beberapa kelemahan dan tidak bisa menunjukkan 100 persen kondisi riil ketuka sebuah PC digunakan untuk bekerja. Kedua, seberapa besar kondisi toleransi perubahan lingkungan pengujian masih bisa diterima pada sebuah pengujian? Seberapa besar pengaruh perubahan lingkungan (waktu pengujian, temperature, dan sebagainya) memberi dampak pada hasil pengujian? Ketiga, benchmarking merupakan pengukuran kuantitatif, sementara factor kualitatif, sementara factor kualitatif dianggap tidak valid. Sementara, pada kondisi riil, factor kualitatif ini banyak sekali, baik yang berasal dari komponen itu sendiri maupun dari sisi pengguna yang mengoperasikannya.


Nah, lantaran kita tidak bisa menghindar dari jebakan dilematis tersebut, benchmarking tetap hanyalah merupakan salah satu cara menguji kinerja PC, yang untungnya sudah diterima secara luas di kalangan pengguna computer. Cara lain yang lebih valid, tentulah seperti filosofi orang yang tengah belajar berenang atau naik sepeda. Tak pernah seseorang bisa dianggap bisa berenang atau bersepeda, kecuali ia sudah merasakan dinginnya air atau mengayuh tuas pedal sepeda secara riil, lalu merasakan kenikmatan ketika berproses di dalamnya. Jadi, melalui penggunaan sehari-harilah sebuah PC bisa dirasakan kinerjanya. 


Dalam konteks demikian, PCplus menyarankan Anda belajar sendiri menyimpulkan kualitas suatu produk setelah membaca hasil benchmarking, lantaran kami tidak mau dianggap menggurui atau memaksakan kehendak. Data hasil ujinya kami sodorkan, keputusannya tetap di tangan Anda, karena Anda jugalah yang mengambil keputusan untuk membeli atau tidak.



D. PENANGANAN MASALAH


Sebuah Komputer pasti menemukan suatu masalah yang mungkin sulit diatasi, mungkin dengan penanganan masalah komputer ini khususnya untuk orang awan seperti orang yang mahir menangani masalah komputer. Amiin...

Masalah Komputer ada bermacam-macam yaitu :
 


    1. Gambar Monitor Terganggu dan Berubah Warna


Solusinya : Pastikan sambungan monitor ke PC tidak ada masalah. Perhatikan juga posisi atau letak pada speaker, apakah terlalu dekat dengan monitor atau tidak? sebab, monitor sangat sensitive terhadap pengaruh medan elektro magnetik dan Ponsel juga dapat mengakibatkan monitor terganggu.

2. Monitor mati sendiri

Solusinya : Coba periksa pada screen saver. Periksa juga colokan power dan kabel monitor ke PC, pastikan sudah tertancap dengan kuat dan benar. Lalu cek driver kartu grafik melalui dialog display properties, klik kanan saja pada area yang kosong pada desktop lalu pilih Properties maka box dialog itu akan terbuka dan usahakan driver-nya cocok dengan kartu grafik yang kamu gunakan. kemudian bukalah juga Control Panel lalu pilih dan klik pada System > Device Manager > Dispaly Adapter.

3. 
Gambar Monitor terlihat pecah

Solusinya : Suatu Permasalahan gambar monitor pecah biasanya berkaitan dengan kartu grafik juga setelan monitor dan memory. jika kartu grafik kamu yang bermasalah, kemungkinan kartu grafik kamu tidak cukup untuk menjalankan suatu program beresolusi tinggi, misalnya: game 3d, desain grafis, dan lain-lain. jadi ganti yang lebih bagus dan yang lebih baik dengan kapasitas memory yang lebih tinggi dari kapasitas memory sebelumnya dan setelan monitor kuga pengaruh pada kehalusan gambar.

4. Layar monitor hitam/blank setelah pengesetan pada dispaly properties

Solusinya : penyetelan display properties sangat terkait dengan kemampuan kartu grafik. Terlebih jika kamu mengeset ke area layar yang lebih besar, masalah ini tidak akan terjadi. Sebaiknya menyetel monitor dengan resolusi yang sama dengan kartu grafik yang kamu miliki. Setelah itu, coba kamu cek juga setelan maksimal yang bisa dicapai oleh monitor.

5. Layar Monitor Buram

Solusinya : layar monitor kabur atau buram disebabkan oleh setelan brightness dan contrast yang tidak pas. Atur dengan menaikkan angkanya dan sesuaikan. Jika belum juga berhasil, mungkin saja umur monitor anda sudah terlalu tua. Perubahan warna menjadi buram akibat kerusakan pada sirkuit amplifier video. Biasanya gambar akan tampil jelas saat PC dinyalakan, tapi lama kelamaan akan memburam. cek juga Deteksi kekencangan sambungan raster board dengan video amplifier board.

*Note : Jangan pernah melepas dan memasang komponen motherboard dengan adanya arus listrik, karena bisa menyebabkan hubungan arus listrik.
 http://nizarshiia.blogspot.com/2011/11/merakit-pc-sesuai-sop.html
You Are Here: Home» Tips » Tips menciptakan Rumah Hemat Listrik
Energi listrik adalah salah satu kebutuhan primer rumah tangga yang saat ini masih terdengar sulit untuk didapatkan secara memadai di berbagai daerah, baik di pulau Jawa maupun di luar Jawa. Sebagai akibatnya, pemadaman bergilir adalah salah-satu cara yang terpaksa dilakukan pihak PLN untuk menyeimbangkan antara pasokan listrik dan kebutuhan yang ada. 
Nah, sebagai konsumen yang baik, kita juga bisa melakukan upaya Hemat Listrik yang bisa diterapkan pada hal-hal kecil di rumah. Dengan melakukan sedikit trik pada peralatan listrik rumah, kita dapat meng-efisienkan konsumsi listrik rumah dan sekaligus membuat pengeluaran rutin bayar listrik perbulan jadi lebih sedikit.




Lampu Penerangan
Gunakan tipe lampu hemat energi agar kita bisa memperoleh pencahayaan yang sama dengan konsumsi listrik lebih hemat. Pemakaian bohlam lampu pijar yang boros listrik pada bangunan rumah sudah bukan jamannya lagi. Bahkan saat ini sudah ada tipe lampu LED yang jauh lebih hemat listrik dan daya tahannya diklaim bisa tahan sampai puluhan tahun lho.
Bila anda masih menggunakan lampu neon, ganti balast trafo dengan balast elektronik/balastron yang bisa menghemat listrik sampai 20 persen. Jangan lupa bersihkan kap lampu untuk memperoleh terang yang maksimal. Pada siang hari, gunakan pencahayaan alami semaksimal mungkin. Pada waktu malam, matikan lampu penerangan yang tidak perlu saat waktu tidur.
  

Pendingin Ruangan / Air Conditioner (AC)
Bagi anda yang menggunakan pendingin ruangan atau AC, ganti AC lama anda dengan tipe-tipe terbaru yang dilengkapi konverter sehingga lebih hemat listrik. Gunakan AC dengan kebutuhan daya sesuai dengan ukuran ruangan. Selain itu atur suhu secukupnya saja, jangan terlalu dingin karena akan memperbesar konsumsi listrik rumah.
Perawatan AC secara rutin akan dapat menjaga kinerja AC tetap stabil sehingga kebutuhan daya listrik juga ikut stabil.


Tandon Air
Bila kebetulan anda bukan konsumen PDAM, penggunaan tandon air yang dipasang diatas rumah dapat mengoptimalkan kerja pompa air listrik dalam menyedot air dari sumur. Selanjutnya distribusi air bersih pada rumah dapat dilakukan secara gravitasi tanpa perlu menggunakan daya listrik lagi. Gunakan saklar otomatis yang bisa mengatur penggunaan listrik pada pompa air langsung terputus saat tandon penuh dan menyala lagi saat persediaan air di tandon tinggal sedikit.




Kulkas
Bila anda berencana beli kulkas baru, pilih tipe yang hemat energi. Bila di rumah anda sudah ada kulkas, jangan biasakan untuk memasukkan makanan yang masih hangat/panas kedalam kulkas karena akan memperberat kerja kompresor yang selanjutnya akan memperbesar kebutuhan daya listrik di rumah anda. 
Penempatan kulkas sebaiknya diberi jarak 15 sentimeter dari tembok/dinding rumah untuk melancarkan sirkulasi pertukaran panas pada kisi-kisi penukar panas pada kulkas anda.



Mesin Cuci
Gunakan mesin cuci secara optimal dengan mencuci pakaian sesuai dengan kapasitas mesin cuci anda. Maksudnya, jika kebetulan anda memiliki mesin cuci kapasitas 6 kilogram, kurang efektif alias boros listrik jika hanya dipakai mencuci pakaian seberat 1 kg saja. Namun sebaliknya jangan paksa mesin cuci ukuran 6 kg untuk mencuci pakaian seberat 9 kg karena bisa rusak nantinya…he..he..:D


Setrika listrik
Gunakan tipe setrika listrik otomatis yang memiliki termostat sehingga bisa menatur tingkat panas sesuai dengan kebutuhan pakaian yang diseterika, biasanya diatur dari tingkat panas yang terendah yaitu : jenis kain nylon/nilon-silk/sutera-wool/wool-cotton/katun-linen/linen
Jangan lupa bersihkan bagian bawah setrika bila terdapat kerak. Lebih baik lagi jika anda menggunakan alas setrika khusus karena hasil setrika lebih cepat rapi, sehingga bisa menghemat listrik sekaligus pula bisa menghemat waktu anda.




Televisi
Jangan biasakan televisi menyala berjam-jam tanpa ada yang melihat. Jika anda berencana beli televisi baru, beli tipe yang hemat listrik, sekalipun mungkin relatif mahal namun jika diperhitungkan konsumsi listrik saat pemakaiannya dalam jangka waktu lama juga mirip-mirip saja.


Komputer / PC
Komputer kini menjadi salah satu kebutuhan wajib bagi setiap rumah, terutama jika anda juga hobi blogging seperti saya. Ganti monitor tabung dengan monitor LCD, selain hemat listrik juga memberi kesan modern pada perabot rumah anda. Jika anda berencana beli komputer, saya sarankan untuk memilih laptop/notebook, karena selain hemat listrik juga lebih praktis bisa dibawa kemana-mana.
   

http://amiryess.blogspot.com/2010/08/tips-menciptakan-rumah-hemat-listrik.html

السبت، 3 نوفمبر 2012

Sistem Gerak Pada Manusia

Gerak

Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.

Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.

 Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.

Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.

Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)

Rangka/Skeleton

Tulang-tulang  yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :

1. Eksoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.

2. Endoskeleton

Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.

Fungsi rangka :
   1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
   2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
   3. Menahan dan menegakkan tubuh.
   4. Tempat pembentukan sel darah.
   5. Tempat perlekatan otot.
   6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
   7. Sebagai alat gerak pasif.

Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik yaitu :

1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga, hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.

Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat kapur/Carbonat.  Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.

Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam pericondrium  banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.

Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi: 

a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat. Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.

b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum) dan tulang gelang panggul.

c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah menjadi tulang sejati bila manusia beranjak  dewasa. Dapat dijumpai pada ujung hidung/cuping, saluran eustachius  (pada telinga bagian tengah)  dan daun telinga.

 2) Tulang keras/tulang sejati/osteon

   Osteon berfungsi :
   1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
   2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.

 Terbentuk melalui proses :
 1. osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang keras. Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein, sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan  fosfor (phosphate), hal inilah yang membuat osteon menjadi  keras.

2. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi. Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk osteosit/perombak sel-sel tulang.  Selaput pelindung tulang sejati disebut periosteum.  Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.

Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.

Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf.  Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.  Antar lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.

Pembagian tulang :
a. Berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi :  (PIPIPEN)
 1. Tulang pipa/panjang
Tulang ini pada umumnya berbentuk tabung, berongga dan memanjang. Pada kedua bagian ujungnya terjadi perluasan tulang. Fungsi dari perluasan ini untuk berhubungan dengan tulang yang lain. Pada rongga tulang ini berisi sumsum kuning dan lemak.

Tulang  pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu epifise yaitu bagian dikedua ujung tulang yang berbentuk bonggol/membulat, kemudian bagian tengah tulang yang disebut diafise. Daerah antara diafise dengan epifise terdapat cakraepifise a9tepatnya lebih mengarah pada dekat ujung epifise) yang tersusun dari cartilago yang aktif membelah pada usia pertumbuhan. Pada orang dewasa cakraepifise ini sudah menulang.

Tulang pipa dapat dijumpai pada Os. Humerus, Os. Radius, Os. Ulna, Os. Tibia, Os. Fibula, ruas-ruas Os. Digiti Phalanges Manus, dll.

2. Tulang pipihTulang pipih berbentuk gepeng memipih, tipis. Tulang ini tersusun dari 2 buah lempengan tulang kompak dan tulang spons. Rongga diantara kedua lempengan tulang tersebut terisi sumsum merah.

Tulang pipih dapat dijumpai pada Os. Costae, Os. Scapula, Os. Sternum, Os. Cranium, dll.

3. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek tidak beraturan atau silinder kecil. Rongga tulang pendek berisi sumsum merah.

Tulang pendek dapat dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Tarsal, ruas-ruas Os. Carpal, dll.

b. Berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
1. Tulang kompak/padat
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks padat dan rapat. Tidak dijumpai adanya celah tanpa matriks  dalam rongga tulang ini. Dapat dijumpai pada tulang pipa/tulang panjang.

2. Tulang spons/bunga karang
Yaitu merupakan tulang yang memiliki matriks yang tidak padat/berongga. Dapat dijumpai pada tulang pipih dan tulang pendek.

c. Berdasarkan letaknya tulang dibedakan menjadi :

1. Tulang Axial terdiri dari :
    A. Tulang Tengkorak :
        1) Tulang dahi (1 buah)                                         
        2) Tulang ubun-ubun (2 buah)                                 
        3) Tulang kepala bagianbelakang (1 buah)              
        4) Tulang pelipis (2 buah)                                        
        5) Tulang baji (2 buah)                                             
        6) Tulang tapis (2 buah)                                                             
        7) Tulang mata (2 buah)                                           
        8) Tulang air mata (2 buah)                                      
        9) Tulang rongga mata (2 buah)                                            
       10)Tulang pipi (2 buah)                                               
       11)Tulang hidung (2 buah)                                         
       12)Tulang rahang atas (2 buah)                               
       13)Tulang rahang bawah (2 buah)                          
       14)Tulang langit-langit (2 buah)                               
       15)Tulang pangkal lidah (1 buah)

                           
B. Tulang badan :
1)      Tulang leher                                            = 7 ruas
2)      Tulang punggung                                     = 12 ruas
3)      Tulang pinggang                                       = 5 ruas
4)      Tulang kelangkang                                   = 5 buah
5)      Tulang ekor                                             = 4 ruas (menyatu)

C. Tulang dada :

1)      Tulang dada bagian hulu                       = 1 buah
2)      Tulang dada bagian badan                    = 1 buah
3)      Tulang dada bagian taju pedang            = 1buah

D. Tulang rusuk :
1)      Tulang rusuk sejati                        = 7 pasang
2)      Tulang rusuk palsu                        = 3 pasang
3)      Tulang rusuk melayang                  = 2 pasang

E. Tulang gelang bahu :1)      Tulang selangka                                        = 2 buah
2)      Tulang belikat                                           = 2 buah

F. Tulang gelang panggul :1)      Tulang usus                                           = 2 buah
2)      Tulang duduk                                        = 2 buah
3)      Tulang kemaluan                                   = 2 buah

2. Tulang Apendikuler/Extremitas
A. Tulang pergerakan atas :
1)         Tulang lengan atas                = 2 buah
2)         Tulang pengumpil                 = 2 buah
3)         Tulang hasta                         = 2 buah
4)         Tulang pergelangan tangan    = 2 x 8 buah
5)         Tulang telapak tangan           = 2 x 5 buah
6)         Tulang ruas jari tangan          = 2 x 14 ruas





B. Tulang pergerakan bawah :
1)         Tulang paha                                                = 2 buah
2)         Tulang tempurung lutut                                = 2 buah
3)         Tulang betis                                                = 2 buah
4)         Tulang kering                                              = 2 buah
5)         Tulang pergelangan kaki                              = 2 x 7 ruas
6)         Tulang telapak kaki                                     = 2 x 5 buah
7)         Tulang ruas jari kaki                                   = 2 x 14 ruas


Persendian/artikulasi
Merupakan hubungan antara 2 buah tulang. Struktur khusus yang terdapat pada artikulasi yang dapat memungkinkanuntuk pergerakan disebut  dengan sendi.

Artikulasi dapat dibedakkan menjadi :
1) SINARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi mati.
Yaitu hubungan antara 2 tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut. Dijumpai pada hubungan tulang pada tulang-tulang tengkorak yang disebut sutura/suture.

2) AMFIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi kaku.
Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang dapat digerakkan secara terbatas. Artikulasi ini dihubungkan dengan cartilago.  Dijumpai pada hubungan ruas-ruas tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.

3) DIARTHROSIS
Disebut juga dengan sendi hidup.
Yaitu hubungan antara 2 tulang  yang  dapat digerakkan secara leluasa atau tidak terbatas. Untuk melindungi bagian ujung-ujung tulang sendi, di daerah persendian terdapat rongga yang berisi minyak sendi/cairan synovial yang berfunggsi sebagai pelumas sendi.

Dapat dibedakan menjadi :
a) Sendi engsel
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan hanya satu arah saja. Dijumpai pada hubungan tulang Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius/sendi pada siku, hubungan antar Os. Femur dengan Os. Tibia dan Os. Fibula/sendi pada lutut.

b) Sendi pelana/sendi sellaris
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan  gerakan kedua arah. Dijumpai pada hubungan antara Os. Carpal dengan Os. Metacarpal, sendi pada tulang ibu jari.

c) Sendi putar
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan salah satu tulang berputar terhadap tulang yang lain sebagai porosnya. Dijumpai pada hubungan antara Os. Humerus dengan Os. Ulna dan Os. Radius, hubungan antar Os. Atlas dengan Os. Cranium.

d) Sendi peluru/endartrosis
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan ke segala arah/gerakan bebas. Dijumpai pada hubungan Os. Scapula dengan Os. Humerus, hubungan antara Os. Femur dengan Os. Pelvis virilis.

e) Sendi geser
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan pada satu bidang  saja atau gerakan bergeser. Dijumpai pada ruas-ruas Os. Vertebrae, ruas-ruas Os. Metatarsal dan ruas-ruas Os. Metacarpal.

f) Sendi  luncur
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan badan melengkung ke depan (membungkuk) dan ke belakang serta gerakan memutar (menggeliat).

g) Sendi gulung
Yaitu hubungan antar tulang yang gerakan tulangnya seolah-olah mengitari tulang yang lain. Dijumpai pada hubungan Os. Metacarpal dengan Os. Radius.

h) Sendi ovoid
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan gerakan berporos dua, dengan gerak ke kiri dan ke kanan; gerakan maju dan mundur; gerakan muka/depan dan belakang.  Ujung tulang yang satu berbentuk ovaldanmasuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Dijumpai pada hubungan Os. Radius dengan Os. Carpal.

Alat Gerak Aktif/Otot
Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi  :
1. Otot Polos/Licin
  • Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
  • Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
  • Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
  • Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
  • Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.

2. Otot Lurik/Seran Lintang/Rangka
  • Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
  • Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
  • Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
  • Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
  • Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan. 

3. Otot Jantung/myocardium
  • Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
  • Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
  • Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
  • Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung

.Berdasarkan cara kerjanya dibedakan  menjadi :
1) Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah.
Ex :
©       Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak  tangan untuk menelungkup.
©       Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.

2) Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot sayng cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah.
Macamnya :
    * Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
    * Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
    * Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
    * Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).

Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :
1 Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.

2 Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.

Kelainan pada tulang dan otot
Penyebab kelainan oleh :
    * Genetis
    * Kuman penyakit.
    * Kelainan susunan tulang dan sendi.
    * Kebiasaan sikap duduk yang salah.
    * Kebiasaan aktivitas kerja yang berlebihan.
    * Kurang gizi.
    * Kecelakaan.

Macam kelainan pada sistem gerak

a. Fraktura /patah tulang
Yaitu kelainan pada tulang akibat kecelakaan, baik kendaraan bermotor atau jatuh. Dibedakan menjadi 2 yaitu fraktura yang tertutup (patah tulang yang tidak sampai merobek  kulit/otot) dan fraktura yang terbuka (patah tulang yang merobek/menembus kulit/otot).

b. Osteoporosis
Yaitu kelainan pada tulang  yang disebakan karena adanya pengeropososan tulang. Hal ini karena tubuh sudah tidak mampu lagi menyerap dan menggunakan Calcium  secara normal.

c. Fisura/retak tulang
Yaitu kelainan tulang yang  menimbulkan keretakan pada tulang, akibat kecelakaaan.

d. Lordosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang  melekung pada daerah lumbalis. Ha ini akan mengakibatkan posisi kepala tertarik ke belakang.

e. Skolisosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang melekung ke araah lateral. Hal ini akan  menyebabkan badan akan bengkok membentuk huruf S.

f. Kifosis
Yaitu kelainan tulang karena sikap duduk sehingga tulang belakang yanag terlalu membengkok ke  belakang.

g. Hipertrofi
Yaitu kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus menerus secara berlebihan.

h. Atrofi
Yaitu kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot.

i. Stiff/kaku leher
Yaitu kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak.

j. Tetanus
Yaitu kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Sehingga menyebabkan otot menjadi kejang-kejang.
 http://mari-belajar-ipa.blogspot.com/2011/07/sistem-gerak-pada-manusia_27.html